Januari, 2001 : Keberadaan Suku Dayak dipedalaman saat ini pada akhirnya banyak yang hanya menjadi penonton pembangunan. Mereka hanya bisa bingung dan heran akan nasibnya ditanah mereka sendiri. Tanah kebun, ladang-ladang mereka yang sudah mereka tempati semenjak turun temurun dari nenek moyang mereka dulu kini secara perlahan-lahan di ambil alih oleh perusahaan-perusahaan HPH/perkebunan/pertambangan yang kian marak dari tahun ketahun. Hutan yang dulu banyak memberikan kontribusi pada kehidupan mereka kini perlahan mulai musnah, gersang/tandus dan tidak memberikan apa-apa lagi kepada mereka. Sedangkan untuk peluang kerja tingkat menengah keatas sulit untuk mereka tembus, para pendatanglah yang umumnya menempati jenis pekerjaan seperti itu. Sementara lapangan kerja menengah kebawah misalnya tenaga kerja kasar juga telah diisi oleh kaum perantau Madura, Bugis dll. Orang Dayak terkenal ramah, murah hati, jujur. Namun bukan berarti mereka lemah. Mereka keras dan sangat menjunjung tinggi adat-tradisi leluhurnya dan mempunyai tradisi perang yaitu mengayau (ngayau/ngayo) yang bisa diartikan juga memotong kepala lawan/musuh. |